Minggu, 30 September 2012

"Cybermedia"



PENGERTIAN TEKNOLOGI
Beberapa pengertian telah diberikan antara lain oleh David L.GOETHT: people tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities. Dengan demikian, teknologi dapat dipahami sebagai “upaya” untuk mendapatkan suatu “produk” yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools), proses dan sumber daya (resources).
Pengertian yang lain diberikan oleh Arnold Pacey “The application as scientific and other knowledge to practical task by ordered systems. That involve people and organizations, living things and machines”. Dari devinisi ini jelas bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang terlibat dalam perencanaannya. Oleh karena itu, teknologi tidak bebas organisasi, tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan juga politik.
Definisi teknologi yang lain diberikan oleh Rias Van Wyk “Technology is a’set of means’ created by people to facilitate human endeavor”.
Definisi lai dari Technology Plan 2004-2005 “Technology can be any tool, device, program, or system that when applied to the educational environment will increase productivity, creativity, and/or achievement of students, faculty, and staff and will prepare them for new roles in learning, living, and working”. Teknologi bisa mencakup, tetapi tidak terbatas untuk komputer, televisi, VCR dan DVD, alat presentasi audio/visual, sistem satellite broadcast, alat adaptive, infrastruktur networking, intruksional, operasional, dan program manajemen.








PENGERTIAN KOMUNIKASI

Definisi Dan Arti Komunikasi
Setiap hari semua manusia melakukan komunikasi, tetapi kadang-kadang di antara kita tidak atau belum mengetahui sebenarnya apa arti daripada komunikasi itu sendiri? Untuk menjawab pertanyaan ini akan penulis mulai dengan mengemukakan beberapa defenisi komunikasi oleh para ahli, kemudian akan dijelaskan pula dari segi kata “komunikasi” itu sendiri. Sehingga diharapkan kita dapat mengetahui pengertian yang utuh. William Albig mendefinisikan komunikasi adalah: proses pengoperan lambang-lambang yang berarti diantara individu-individu. Sedangkan Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi sebagai proses di mana seorang individu (komunikator) mengoperkan perangsang (biasanya lambang-lambang bahasa) untuk merubah tingkah laku individu-individu yang lain (komunikan).
Komunikasi yang dalam bahasa inggris “Communication”  berasal dari bahasa Latin “Communis” yang berarti sama (common). Jika kita mengadakan komunikasi dengan orang lain berarti kita sedang mengadakan kesamaan (commonness) dengan orang itu. Ini berarti komunikasi merupakan suatu kegiatan usaha manusia untuk menyampaikan kepada orang lain apa yang menjadi pikiran, harapan ataupun pengalamannya, sehingga apa yang disampaikan menjadi milik bersama. Jadi apabila kita mengadakan komunikasi berarti kita berusaha mengadakan “persamaan” dengan orang lain. Lebih mudah dimengerti, Astrid S. Susanto (1980) dalam bukunya komunikasi sosial di Indonesia, membuat satu defenisi sekaligus luas lingkupnya sebagai berikut:
Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna. Arti ini perlu difahami bersama oleh pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan komunikasi.
Pengertian komunikasi menurut beberapa pakar seperti menurut Josep A. Devito (2000), komunikasi adalah “The process of sending ang receiving message between two person or among a small group of person, with some effect and some immediate feed back” atau proses penyampaian dan penerimaan pesan di antara dua orang atau kelompok kecil, dengan efek dan feed back langsung.
Selanjutnya menurut Richard H. Blake komunikasi adalah “Is direct communication between two or more peple in physical proxmity in which all of the five sense can be utulized and immediate feed back is present” atau komunikasi langsung antara dua orang atau lebih dalam jarak fisik dengan kelima indera dapat digunakan dan feed back langsung ada didalamnya




TEKNOLOGI INFORMASI
Dalam bukunya Senn mengatakan isitilah TI digunakan mengacu pad suatu item ang bermacam-macam dan kemampuan yang digunakan dalam pembuatan, penyimpanan, dan penyebaran data serta informasi. Komponen utamanya ada tiga, yaitu komputer (computer), komunikasi (communication), dan keterampilan (knowhow).












SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

35.000 SM
Periode Cro-Magnon Bahasa Mulai Eksis

22.000SM
Gambar Di Dinding Gua Manusia Purba


Writing Era
I
4.000 SM
Orang Sumeria Menulis Pada Tanah Liat

1041
Di China, Pi Sheng Menemukan Alat Cetak Tulisan Pada Buku Yang Dapat Bergerak

1241
Di Korea Ditemukan Jenis Logam Sebagai Pengganti Tanah Liat


Printing Era
II
1456
Injil Gutenberg Dicetak Dengan Jenis Logam Yang Dapat Bergerak Dan Sebuah Hand Press

1833
Sirkulasi Media Cetak Pertama Yang Terkenal Dengan “Penny Press” Vulgar, Sensasional Dan Murah Harganya 1 Sen, New York Sun, 30.000-40.000 Eks Dapat Dicetak

1839
Metode Praktik Fotografi Dikembangkan Oleh Daguerre Untuk Mendukung Surat Kabar


Telecommunication Era
III
1844
Samuel Morse Mengirim Pesan Pertama Dengan Telegraf

1876
Alexander Graham Bell Mengirim Pesan Pertama Lewat Telepon

1894
Gambar Bergerak Ditemukan Dan Film Dipertontonkan  Kepada Khalayak Publik

1895
Guglielmo Marconi Mengirim Pesan Melalui Radio

1912
Lee De Forest Menemukan Tabung Hampa Udara

1920
Kdka, Radio Pertama Yang Mengudara Secara Teratur, Di Pittsburgh

1933
Alat Televisi Diperagakan Oleh Rca

1941
Televisi Komersil Pertama


Interactive Communication Era
IV
1946
Mainfram komputer pertama yang bernama ENIAC oleh Universitas Pennsylvania, dengan 18.000 Vacuum tube

1947
Ditemukan transistor di bell lab. Oleh Willam Shockey, John Bardenn, dan Walter Brattain

1956
Videotape Ditemukan Oleh Perusahaan Ampex, Red Wood City, California

1957
Rusia Meluncurkan Satelit Ruang Angkasa, Sputnik

1969
NASA menerbangkan pesawat ruang angkasa dengan mikrokomputer 3.000 lebih kecil dari ENIAC

1971
Ditemukan mikroprosesor , CPU (central  processing unit) dengan semi konduktor berupa chip, oleh ted hoff pada intel corp, diperusahaan mikroelektronik silicon valley

1975
Mikrokomputer pertama, altair 8800

1975
HBO (home box office) mulai menyiarkan TV kabel

1976
Sistem teletext pertama digunakan oleh dua jaringan TV di inggris BBC dan ITV

1977
Qube meluncukan sistem interaksi TV kabel di colombus, ohio

1979
Sistem Videotex Diluncurkan Oleh British Post Office


DAFTAR PUSTAKA
Noegroho Agoeng, 2010. Teknologi komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simarmata Janner, 2006, Teknologi Komputer dan Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kholili HM, 2009, Komunikasi untuk Dakwah. Yogyakarta: CV. Amanah

Selasa, 25 September 2012

Melawan Zaman Edan


Melawan Zaman Edan
Tulisan ini terinspirasi dari sebuah buku yang saya baca karya Faisal Ismail “Pencerahan Spiritualitas Islam di Tengah Kemelut Zaman Edan”. Benar memang apa yang ditulis oleh Faisal Ismail dalam bukunya. Di zaman ini, zaman yang penuh dengan kebobrokan, kebiadaban, zaman yang penuh perilaku culas dan ketidakjujuran menjadikan bangsa ini semakin terpuruk dalam keterpurukkan yang mendalam, maka itu saya merasa perlu untuk mengangkat masalah ini karna memang sangat penting untuk kita ketahui bersama bahwa perilaku-perilaku yang mencoreng dunia pendidikan ataupun kebobrokan yang lainnya sudah benar-benar mewabah sejak lama. Salah satu yang disampaikan oleh Faisal Ismail yang membuat saya untuk kembali mengangkatnya adalah praktik jualbeli manusia.
Kalau dulu kita mendengar hewan-hewan diperjualbelikan  itu sudah biasa kita dengar, tetapi anda akan merasa aneh ketika mendengar praktik jualbeli manusia? Ya jualbeli manusia. Di zaman edan ini praktik-praktik perdagangan manusia (perempuan dan anak-anak) . sudah sangat merajalela hampir di setiap daerah atupun dunia,  zaman terus bergolak dan berganti mengikuti poros sumbunya yang semakin pudar , redup, tua dan rentah. Zaman memperlihatkan tanda-tandanya dengan menampilkan bebagai isyarat buram yang sangat memperlihatkan. Salah satunya tanda-tanda zaman yang sangat meresahkan, menghawatirkan dan mencemaskan dewasa ini adalah maraknya perdagangan manusia (perempuan dan anak-anak). Edan! Benar-benar edan.
Bukan hanya kasus itu saja, di zaman yang edan ini pula jual beli gelar akademik pun merajarela di lembaga-lembaga pendidikan tertentu. Bahkan sangat mudah sekali untuk mendapatkan gelar akademik yang mentereng hanya dengan membayar dengan uang, sudah dapat gelar yang mentereng ini merupakan pelecehan intelektual yang tak dapat di maafkan. Praktik-praktik yang mencoreng sosok peradaban luhur . bayangkan, orang yang sebenarnya tidak mempunyai kualifikasi akademik diberi gelar akademik yang mentereng oleh lembaga pendidikan tertentu.  Yaitu jualbeli gelar akademik, akibatnya, banyak orang yang sebelumnya tidak bergelar S-1,  S2,  S-3. Lantas memampangkan  gelar-gelar akademik tersebut pada nama-nama mereka, bangga tanpa rasa salah sedikitpun, tanpa ada beban moral dan beban intelektual. Edan! Benar-benar edan. Praktik-praktik seperti inilah yang menjadikan bangsa ini tertinggal dengan bangsa lain.
Dunia sudah semakin tua zaman sudah semakin edan. Zaman sudah semakin bobrok. Sebenarnya kalau kita mau berpikir kritis, kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa yang edan bukan zamannya, tapi sebagian manusia yang menghuni dunia dan hidup di zaman ini. Saya teringat oleh seorang Penyair  Taufiq Ismail dalan suatu bait puisinya secara kesal mengatakan. “Dengan Puisi Aku Mengutuk Nafas Zaman Yang Busuk”. Bait itu sangat mungkin mewakili perasaan banyak orang tatkala menyaksikan roda zaman edan yang sesak dengan tragedi kemanusiaan dan tipisnya ruh relijiusitas. Namun, keinginan untuk melakukan perubahan atas zaman edan. Bagaimanapun, memerlukan lebih dari sekedar menyampaikan kutukan. Lantas, bagaimana melawan zaman edan ini? Saya setuju atas solusi yang di tulis oleh Faisal Ismail bahwa dalam hal ini pentingnya manusia perlu memanusiakan dirinya sendiri. Manusia perlu membudayakan dirinya sendiri, caranya adalah dengan secara total kembali ke fitrah kejadianya sebagai manusia, berperilaku sebagai manusia dan tidak berperilaku seperti binatang. Dalam waktu yang sama, fitrah dan watak kemanusiaan sejati dalam manusia harus ditumbuhkan agar manusia berkembang sesuai dengan komitmen fitrah kejadiannya yang disinari bimbingan agama Allah. Jika di dunia ini setiap manusia berperilaku sepertihalnya manusia (tidak berperilaku seperti hewan atau binatang) maka dengan sendirinya zaman akan menghembuskan  aroma harum yang segar, sedap, enak dan membahagiakan kita bersama. Itu berarti kita berhasil melawan kebejatan dan kejahatan zaman edan!